Monday, March 15, 2010

Lelahku kupasrahkan padaMu

aku lelah menjadi orang egois
aku lelah bila ku harus berpura-pura
aku lelah bila ku hanya menuruti keinginanku....

bila ku dapatkan dia, ku pasti sombong
bila ku tak mendapatkannya, ku pasti mengeluh
bila ku tak bisa menantinya, aku tidak sabar
bila ku hanya percaya kepadanya, ku pasti kecewa

Aku...
Aku harus percaya dan setia sama Tuhan
bukan kepada dia
Aku harus sabar menjalani proses itu
Aku harus berhenti menjadi orang yang egois

Karena...
Aku mau melihat dia bahagia
Aku mau mereka pun bahagia
Aku tak mau bila ku hanya bisa menyakitinya
Aku tak mau membuatnya kecewa

Kini...
ku hanya berucap kata
terima kasih dan maaf yang kupinta
Semoga Tuhan berkati
dirimu di spanjang hari.......

Pertempuran Jiwa

Awalnya dimulai dengan kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan, ya… masa penantian yang sepertinya tak ada ujungnya. Mungkin juga karena aku hanya mengikuti ego dan nafsuku sehingga aku tak sabar menunggunya. Sebut saja nama temanku ini Michelle. Ya, ia seorang wanita yang banyak talenta, Banyak pria terkagum padanya. Mungkin juga bisa dibilang aku jatuh cinta padanya.

Tetapi sampai kapan aku harus menunggu jawaban ”iya” atau ”tidak”.
Ketegasan itu tidak aku dapatkan, so... aku coba buka hati untuk yang lain.
Ternyata kudapatkan Angela sedang menanti dan mengharapkan aku disana.

Pertempuran jiwa harus terjadi ketika aku tahu perasaan Michelle setelah aku sendiri sudah mengungkapkan perasaanku kepada Angela.
Berat juga.. dan perlu waktu yang cukup lama untuk dapat mendamaikan hati ini.

Dari satu sisi aku mau menghargai Michelle atas pengobanannya.
Disisi lain aku gak mau menyakiti Angela bila aku harus kembali kepada Michelle.

Akhirnya, kami bertiga sepakat untuk rekonsiliasi bersama.
Agar diantara kami bertiga tidak ada perselisihan, dendam ataupun kuasa iblis lainnya.
Dan di dalam masa pemurnian hati ini, kami mencoba untuk mengurangi intensitas bertemu dan komunikasi.

Dan kami mau memulai dengan yang baru, sebuah hubungan yang baru.

Ya . . . pertempuran itu memerlukan waktu, dan waktu yang kami punya pun berbeda-beda.
Mungkin aku sudah selesai tapi mereka belom, so .... bersabar dalam proses dan tetap setia sama Jesus, niscaya Ia akan mengembalikan damai sukacita itu kepada kita.

Tuhan, berikanlah kami hati seperti hatiMu.

Kamu harus tahu apa yang Aku mau...

Di suatu tempat dimana aku mulai belajar arti hidup, tepatnya di lingkungan yang asing bagiku. Kudapatkan beraneka karakter dan sifat manusia yang berbeda-beda,

Begitu pula kudengarkan kisah cinta mereka. Walaupun mungkin hanya sepotong yang kudengar.

Tapi dari sekian banyak teman, hatiku tergerak untuk dapat membantu dia, ya sebut saja namanya Santi.

Ia seorang teman yang baik. Ia suka membantu. Bahkan aku pun terheran, karakter dia yang bisa menutupi segala kelemahannya di depan teman-temannya.

Mungkin klo dia gak cerita, aku takkan tau apa permasalahannya.

Tapi Tuhan berbicara lain, Ia menunjukkan beberapa kejadian dimana aku harus tahu apa yang Santi alami, tanpa aku harus bertanya dan Santi pun tidak harus cerita.

Hatiku tergerak untuk mendoakan dia.

Ternyata benar, pergumulan yang luar biasa sedang dialami Santi. Ia terlibat dalam perselingkuhan. Ia harus berpisah dengan suami dan anak-anaknya.

Mungkin itu pantas ia dapatkan karena ia harus bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan.

Sebagai seorang teman, aku sedih karena tidak bisa berbuat banyak untuk menjaga kehidupan rumah tangganya. Semua sudah terjadi.

Aku berdoa dan memberikan dorongan/motivasi, agar ia mau bangkit dan tidak jatuh ke dalam dosa yang lebih besar lagi.

Tidak ada yang salah dalam kisah tersebut.

Jelas, Iblis lah yang sedang mencoba untuk mencuri dan mengambil damai sukacita yang Tuhan berika kepada kita.

Jika Tuhan mau kita melakukan sesuatu, lakukanlah.

Ia mungkin mau pakai diri kita untuk orang lain. Tetapi satu hal yang harus diingat, apapun yang kita mau lakukan untuk orang lain, lakukanlah dengan kasih.

Ya... berikan yang terbaik tanpa mengharapkan apapun dari orang itu.

Oleh karena itu kita pun harus mau bekerjasama denganNya.

Jika kita bisa membangun hubungan yang baik denganNya, niscaya kita akan lebih peka dan tahu apa yang Tuhan mau.

Tuhan, berikanlah aku hikmatmu sehingga aku bisa lebih peka lagi mendengar suaraMu. Dan penuhilah hatiku dengan kasihMu, sehingga aku bisa berbagi kasih itu kepada sesamaku. hingga akhirnya aku tau apa yang Engkau mau.